Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Ada Kalanya Kesedihan Tak Perlu Dituliskan

Gambar
Sorrow Claribel Alegría Terjemahan Inggris oleh Carolyn Forché dari  Saudade  (1999) edisi dwibahasa, Curbstone Press, 1999 Ada kalanya kesedihan hanya harus direnungi dan dijalani tanpa harus dituliskan. Bahkan bagi seorang penyair sekelas Claribel Alegría. Claribel Alegría adalah penyair dan aktivis kenamaan dari El Salvador, yang salah satu buku suntingannya pernah saya resensi   di sini . Selama puluhan tahun ia dan suaminya, Darwin J. Flakoll, menuliskan sejarah negeri dan rakyat mereka, mencatat detail-detail perjuangan gerakan Sandinista, dan ikut berjuang agar El Salvador terbebas dari tirani. Meninggalnya sang suami pada 1995 menghempaskan Alegría pada kesedihan mendalam.   Judul asli kumpulan puisi ini,   Saudade , adalah frase yang tak mudah dicari terjemahan/padanannya (seperti dijelaskan di   artikel wiki ini ). Judul   Sorrow  yang dipakai untuk edisi Inggris juga tidak begitu tepat sebenarnya.   Saudade  mirip "kangen", na...

Revolusi Nanti Akan Stereo

Gambar
“The Revolution Will Be in Stereo”, Silvana Paternostro. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ronny Agustinus dari The New York Times Magazine , 10 Januari 1999. Menyusuri Calle 23, jalan utama Havana, dalam Volkswagen kap terbuka yang disetir David Calzado, rasanya seperti menyusuri Sunset Boulevard bersama Puff Daddy. Tiap orang –baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak yang sedang menunggu bis, menggenjot sepeda bikinan Cina, atau cuma berjalan kaki—melambaikan tangan, tersenyum, menjerit, atau mencoba menjamah pentolan Charanga Habanera ini, band tari paling top dan kontroversial di Kuba. Bahkan sedikit orang yang beruntung bisa punya mobil membunyikan klaksonnya. Calzado dengan senang menjalani status bintangnya ini. Ia tiupkan ciuman ke mana-mana. Ia melambai dan mengklakson balik. Ia tos dengan seorang pria yang naik mobil tua Amerika dari zaman pra-Castro dan melajukan mobil peraknya dengan ban berpelek lebar itu. VW-nya sudah 10 tahun, tapi keren, langka dan mewah di Hava...

Sisi Kocak Kebebasan: Wawancara Quino

Gambar
“Quino, On The Funny Side of Freedom,” Lucía Iglesias Kuntz. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ronny Agustinus dari The UNESCO Courier , edisi Juli/Agustus 2000, hlm. 69-74. (Sebagian catatan kaki ditambahkan oleh penerjemah). “Aku tidak percaya humor bisa mengubah apa-apa, namun kadang ia bisa menjadi bulir pasir kecil yang bertindak sebagai katalis kebebasan,” kata kartunis Argentina Joaquín Salvador Lavado, yang lebih dikenal sebagai Quino. Lahir di Mendoza pada 1932, Quino yang disanjung sebagai “kartunis terbesar Amerika Latin di abad ini”, tak pernah ingin jadi apapun selain kartunis. Ia habiskan seumur hidupnya menghadap meja gambar. Reputasi internasionalnya terbangun oleh serial Mafalda , yang menyuguhkan dunia orang dewasa dilihat dari mata anak-anak [baca resensi saya] . Tokoh utamanya, gadis cilik penuh rasa ingin tahu yang selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan kikuk dan cemas akan perdamaian dunia, tampil dalam 10 buku yang telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bah...