Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Infografis Gabriel García Márquez

Gambar
Hanya eksperimen iseng belaka karena sedang tertarik mendalami infografis. Aslinya dibuat dalam ukuran A3 resolusi tinggi, sehingga bisa dijadikan poster. Data yang terkumpul soal García Márquez dan bisa diinfografiskan sebenarnya lebih banyak daripada yang muat terpampang di sini.

Chávez dan Revolusinya

Gambar
Catatan: Tulisan lama ini saya sampaikan pertama kali pada 2006 dalam diskusi pendamping pemutaran film dokumenter The Revolution Will Not Be Televised (2003) karya Kim Bartley dan Donnacha Ó Briain di kantor Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D), Jakarta. Di sini saya menggambarkan bahwa dalam konteks Amerika Latin dan Venezuela khususnya, militer bisa menjadi kekuatan progresif dan revolusioner. Tapi –dan ini harus digarisbawahi—TIDAK dalam konteks Indonesia! Hal ini perlu saya tekankan karena sebagian pendukung Prabowo dalam bursa calon presiden 2014 membuat persamaan bahwa Prabowo adalah militer progresif yang bisa membuat perubahan mendasar seperti Chávez (beberapa tulisan internet telah memajang judul “Prabowo, Hugo Chavez-nya Indonesia?”) Baca baik-baik sejarah Hugo Chávez untuk tahu betapa ia tidak bisa disamakan dengan Prabowo. Saat menjadi tentara, Chávez memberontak melawan rezim oligarki Venezuela, ia membangun jaringan perlawanan dengan aktivis-aktivis kiri dan progresif ...

Mo Yan dan Sastra Amerika Latin

Gambar
Sumber: “Mo Yan bromeó con Vargas Llosa y declaró su amor por García Márquez,” La Tribuna , 11 Oktober 2012. Mo Yan meraih Hadiah Nobel Sastra 2012. Sebuah penghargaan yang memang sangat layak –dan sudah waktunya—diterimanya. Meski sebagian kritikus menyebut gayanya juga “realisme magis”, namun buat saya Mo Yan terlalu bagus dan orisinal untuk disebut sebagai sekadar pengikut, katakanlah, Gabriel García Márquez. Oleh sebab itu Komite Nobel menyebut gayanya sebagai “realisme halusinatif”, untuk membedakan dengan “realisme magis.” Namun bukan berarti Mo Yan tak dekat dengan karya-karya Nobelis Sastra asal Kolombia itu atau oleh sastra Amerika Latin pada umumnya. Pada Mei 2011, saat menghadiri peluncuran terjemahan Cina resmi atas Cien años de soledad , Mo Yan berkata, “Setelah membaca tujuh halaman novel ini, dan terkesima oleh kalimat pertamanya, saya mendapat inspirasi untuk karya saya sendiri." Selama puluhan tahun mahakarya García Márquez tersebut, serta karya-karyanya yang lain...