Gabriel García Márquez dan Fidel Castro: Awal Sebuah Persahabatan

Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Ronny Agustinus dari Bab 1 “Dioses en edad de jugar” buku Gabo y Fidel: El paisaje de una amistad karya Ángel Esteban dan Stéphanie Panichelli (Madrid: Espasa, 2004). “Gabo dan saya sama-sama berada di Bogota pada hari yang menyedihkan itu, tanggal 9 April 1948, saat Gaitán dibunuh. Usia kami sama, dua puluh satu tahun; kami menjadi saksi peristiwa yang sama, kami juga mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan yang sama: Hukum. Tapi kesamaan itu toh cuma ada di pikiran saja. Nyatanya, kami berdua sama sekali tak tahu apa-apa soal satu sama lain. Tak ada yang saling kenal di antara kami, kami bahkan tidak mengenal diri kami sendiri.” “Hampir setengah abad sesudahnya, di malam sebelum perjalanan menuju Birán di ujung timur Kuba, tempat saya dilahirkan pada pagi hari 13 Agustus 1926, Gabo dan saya sedang mengobrol. Pertemuan kami punya suasana acara keluarga yang hangat, di mana kenangan-kenangan lama saling dibagi dan kisah-kisah penuh warna dice...