Saat Maestro Membaca Maestro, Sebelum “Lo. Gue. End.”

García Márquez: historia de un deicido Mario Vargas Llosa Barcelona: Barral Editores, 1971 Gabriel García Márquez. Mario Vargas Llosa. Keduanya penulis besar Amerika Latin. Sama-sama dikagumi dan disegani dengan caranya masing-masing. Keduanya meraih Hadiah Nobel. Tanpa mereka sastra Amerika Latin, bahkan sastra dunia, takkan menjadi seperti adanya kini. Keduanya pernah berteman akrab, sangat akrab malah, sampai-sampai García Márquez menjadi bapak baptis anak Vargas Llosa. Tapi pada 1976, persahabatan itu bubar begitu saja setelah keduanya beradu jotos di sebuah bioskop di Mexico City. Kalau kata ungkapan populer sekarang ini: “Lo. Gue. End.” Semenjak itu keduanya tak pernah lagi bertegur sapa. Seperti menjadi kesepakatan diam-diam antar penulis Kolombia dan penulis Peru itu untuk tidak mengomentari karya satu sama lain. Uniknya, dalam pengamatan saya, keduanya masih sering menyinggung topik-topik yang mirip, dengan gaya dan caranya masing-masing. García Márquez menelisik profil fisik...