Postingan

"Duabelas Perempuan di Tahun Keduabelas", oleh Subcomandante Marcos

Gambar
Terjemahan ini pertama kali dimuat di Subcomandante Marcos, Bayang Tak Berwajah: Dokumen Perlawanan Tentara Pembebasan Nasional Zapatista , terjmh. dan kompilasi Ronny Agustinus   (Yogyakarta: Insist Press, 2003), hlm. 255-261. Selang tahun keduabelas EZLN, puluhan kilometer, dan jarak maha jauh dari Peking, 12 orang perempuan berkumpul tanggal 8 Maret dengan wajah-wajah terhapus… 1. Kemarin… Seraut wajah terbalut hitam masih menyisakan mata dan beberapa helai rambut yang terjuntai dari kepala. Dalam tatapan itu terbersitlah seorang yang mencari. Karaben M-1 digenggam di depan, dalam kuda-kuda yang dinamakan “penyerangan”, dan sepucuk pistol tersarung di pinggang. Di sisi kiri dada perempuan itu, tempat harapan dan keyakinan bersemayam, tersematlah pangkat Mayor Infantri pasukan tentara pemberontak, yang pada subuh 1 Januari 1994 menamai diri mereka Tentara Pembebasan Nasional Zapatista. Di bawah komandonya, berdiri sepasukan pemberontak yang menduduki San Cristóbal de las Casas, b...

Karya-karya Fiksi tentang Pablo Neruda

Gambar
Dengan mulai diputarnya di festival-festival internasional film  Neruda (2016), karya anyar sutradara Cile Pablo Larrain  yang berkisah tentang Inspektur Polisi Óscar Peluchonnea (diperankan oleh Gael García Bernal) yang ditugaskan memburu penyair komunis Pablo Neruda, saya mencoba mengingat-ingat lagi karya-karya fiksi apa sajakah yang pernah dibuat tentang penyair besar satu ini. Yang paling populer di Indonesia tentu saja adalah novel Ardiente paciencia karya Antonio Skármeta, yang bercerita tentang tukang pos pengantar surat Neruda yang berusaha belajar berpuisi dari sang maestro. Novel ini diadaptasi menjadi film berbahasa Italia yang sangat terkenal oleh sutradara Inggris Michael Radford berjudul Il Postino (1994). Terjemahan Indonesia novel Skármeta itu diterbitkan oleh penerbit Akubaca lebih dari satu dekade lalu dengan memakai judul versi filmnya. Melihat ulasan-ulasan positif para kritikus beberapa hari belakangan yang menyanjung Neruda sebagai film yang melabrak ...

Sampah dan Orang Sisa-sisa

Gambar
Pengantar kuratorial sesi Amerika Latin oleh Ronny Agustinus, dalam ARKIPEL Jakarta International Documentary Film Festival 2016 .     Wacana antroposen menjadi semakin populer dalam ilmu-ilmu sosial dan ekologi belakangan ini. Meski titik waktu resminya sebagai sebuah kala geologi masih perlu dipastikan, tak terbantahkan bahwa kita memang hidup di era antroposen, ketika ulah manusia—dan bukan alam—yang paling berperan dalam mengubah iklim serta paras bumi. Dan sepanjang sekitar 200 tahun terakhir, wujud antroposen tak syak lagi adalah masyarakat kapitalis industri. Dengan segenap pola produksi dan konsumsinya, kapitalisme industri di mana-mana akan berujung pada residu pamungkasnya: sampah—residu akhir yang justru membuat wacana antroposen menjadi mendesak untuk dibicarakan pada awalnya. Dan itulah yang akan menjadi tema kurasi program Amerika Latin dalam ARKIPEL social/kapital 2016 ini: sampah sebagai akhir dan juga awal pergulatan   social/kapital , sampah dalam arti ...